ENERGITRANSFORMASI, JAKARTA – Sempat mengalami pelemahan sejak awal tahun, Indeks saham sektor energi (IDX Energy) mengalami pelemahan di awal tahun 2023, mengutip data Bursa Efek Indonesia, per Rabu (11/1). Sektor energi melemah 7,37% sejak awal tahun alias year-to-date (YtD). Ini membuat sektor energi menjadi indeks sektoral dengan pelemahan tertinggi di Bursa
Memang, sejumlah saham di sektor ini sudah tertekan cukup tinggi. Misalkan saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang sudah turun 17,40% secara YtD, saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 7,86%, dan saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 7,56%.
Di sektor minyak dan gas (migas), saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 13,07%, dan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) melemah 10,00% sejak awal tahun.
Namun saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka Jumat (13/1), Sektor Energi Naik Tinggi. Pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 8,88 poin atau 0,13% ke 6.639,31.
Sebanyak 172 saham naik, 87 saham turun dan 203 saham stagnan.
Dilansir dari Kontan, sembilan indeks sektoral menguat, menopang kenaikan IHSG. Indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah sektor energi yang naik 0,98%, sektor perindustrian naik 0,36% dan sektor kesehatan yang naik 0,43%.
Sedangkan indeks sektor properti tergelincir ke zona merah dengan pelemahan 0,04%.
Total volume perdagangan saham di bursa pagi ini mencapai 617,21 juta saham dengan total nilai Rp 353,20 miliar.
Top gainers LQ45 pagi ini adalah:
1. PT Indika Energy Tbk (INDY) (2,83%)
2. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) (2,05%)
3. PT Bank Jago Tbk (ARTO) (1,88%)
Top losers LQ45 pagi ini adalah:
1. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) (-1,61%)
2. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) (-0,85%)
3. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) (-0,73%)