ENERGITRANSFORMASI, CIAWI – Langkah yang diambil oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo dalam rangka bertransformasi dalam kinerja, mendapat atensi dari Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir.
Erick memberikan apresiasi
kinerja Pelindo sekaligus mendorong Perseroan untuk teruskan proses
transformasi yang telah dijalankan. Arahan ini disampaikan pada sesi Fire
Briefing dalam kegiatan Forum Integrasi Pelindo di Ciawi.
“BUMN fungsinya adalah
sebagai benteng ekonomi Indonesia. Secara korporasi kita harus menjadi BUMN
yang sehat, jika sehat, kita menjadi penyeimbang ekonomi Indonesia. Percepatan
yang kita lakukan berhasil karena kita sehat, kita bersatu, kita bergotong royong.
Terima kasih untuk Pelindo atas kinerja dan pertumbuhan yang baik terutama saat
pandemi Covid-19,” ujar Erick, Kamis (19/1).
Erick menambahkan bahwa
transformasi dalam tubuh BUMN berhasil dengan baik karena adanya transformasi
human capital dan business model. Lewat transformasi, Pelindo sudah berhasil
menurunkan durasi (port stay dan cargo stay), selanjutnya standardisasi operasi
dari timur ke barat harus sama.
Pasca merger, Pelindo masuk
sebagai operator petikemas terbesar dengan ranking 8 di dunia. “Paling tidak
kedepannya masuk 5 besar. Kita ingin membangun benteng ekonomi nasional, karena
itu kita harus jadi global players,” lanjut Erick.
“Pesan saya, pertama roadmap
global player sudah ada, tapi business model harus diperkaya. Kedua, benchmarking
dan standardisasi, supaya kita juga punya aset di luar negeri yang standarnya
bagus. Ketiga, transparansi kepegawaian harus benar-benar kita jaga,” ungkapnya.
“Terakhir, saya tidak mau
pertemuan ini jadi pertemuan pertama dan terakhir. Saya akan berusaha
menyempatkan waktu untuk bertemu dengan Insan Pelindo saat saya berkunjung ke
daerah-daerah, saya ingin message-nya sama dan berkesinambungan,” lanjut
Erick.
Dalam kesempatan yang sama,
Erick Thohir me-launchingtagline baru Pelindo yakni Indonesia Maritime Gateway,
dengan didampingi langsung oleh Komisaris Utama Pelindo Laksamana TNI (Purn.)
Prof. Dr. Marsetio, S.I.P., M.M. dan Direktur Utama Pelindo Arif
Suhartono.
Tagline baru ini memperkuat
posisi Pelindo dengan visi menjadi pemimpin ekosistem maritim berkelas dunia.
Dalam hal ini, Erick menyampaikan bahwa untuk membangun ekosistem harus ada
peran serta dari supply chain, ekosistem di belakangnya yakni kawasan industri
dan logistik harus terintegrasi dengan Pelabuhan. Hal ini dilakukan supaya
Pelindo menjadi perusahaan BUMN yang kompetitif, sehat dan bisa bersaing secara
global.
“Peran logistik ini sangat
penting untuk menopang perekonomian Indonesia, ibaratnya ini nadinya. Sangat
penting,” tegas Erick.
Sebagai komitmen Perusahaan
dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berkelanjutan,
turut diberikan program bantuan Peningkatan Kapasitas Penyandang Disabilitas.
Sebanyak total 30 orang difabel diberikan pelatihan difabelpreneur dan diantaranya
mendapat bantuan kaki palsu yang akan selesai pada Triwulan I 2023 ini.
“Kami ingin membantu teman-teman difabel memiliki kapabilitas untuk meningkatkan kapasitas hidup mereka, dalam hal ini, Pelindo tidak hanya memberikan kaki palsu bagi yang membutuhkan, tetapi juga pelatihan entrepreneur atau difabelpreneur, agar semakin memiliki daya dan kemandirian,” ujar Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono.