Pembangunan smelter Freeport/dok.freeport
ENERGITRANSFORMASI, JAKARTA — Pertumbuhan sektor tembaga mengalami pertumbuhan positif hingga awal 2023 ini. Hal ini salah satunya ditandai dengan dibangunnya smelter konsentrat tembaga kedua milik PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
PTFI melaporkan kemajuan proyek smelter konsentrat tembaga kedua miliknya di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur. Proyek smelter PTFI hingga akhir 2022 lalu telah mencapai hampir 50 persen.
"Smelter kedua ini akhir November sudah mencapai 47,4 persen dan diharapkan akhir Desember ini bisa 50 persen," ungkap Presiden Direktur PTFI Tony Wenas dikutip dari bisnis, Selasa (10/1).
Lebih jauh, Tony mengungkapkan, pembangunan fisik dari proyek smelter itu ditargetkan dapat selesai pada akhir 2023 dan mulai dapat memproduksi katoda tembaga pada Mei 2024.
Beroperasinya smelter itu, lanjut Tony, akan menambah produksi katoda tembaga di dalam negeri sekitar 600.000 ton. Menambah produksi saat ini yang sekitar 300.000 ton dari smelter pertama Freeport yang dikelola PT Smelting di Gresik.
Berbarengan dengan proyek Freeport itu, smelter tembaga milik AMNT dengan estimasi produksi katoda tembaga sekitar 300.000-400.000 ton juga ditargetkan beroperasi pada 2024. Dengan demikian, produksi katoda tembaga dalam negeri diperkirakan akan mencapai sekitar 1,2 juta ton.
Tony berharap peningkatan yang masif dari sisi produksi katoda tembaga itu juga dapat diimbangi dengan kemampuan serapan di industri hilir.
“Mudah-mudahan industri yang lebih hilir lagi itu bisa tumbuh di dalam negeri dan inilah yang diharapkan adalah terciptanya satu ekosistem dari industri EV [electric vehicle],” kata dia.
Namun demikian, seperti diketahui beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menegaskan bakal menghentikan izin ekspor tembaga pada pertengahan tahun ini.
Keputusan itu diambil Jokowi belum lama setelah pemerintah mengumumkan moratorium ekspor untuk bijih bauksit yang bakal efektif pada Juni 2023 mendatang.
“Meski kita ditakut-takuti kalah di WTO kita tetap terus [hilirisasi], justru kita tambah setop bauksit. Nanti pertengahan tahun lagi kita setop tembaga kita harus berani,” kata Jokowi saat menyampaikan pidato politik dalam acara ulang tahun PDI Perjuangan yang disiarkan lewat Youtube, Selasa (10/1/2023).