Ilustrasi krisis di Ukraina (foto Pixabay)
ENERGITRANSFORMASI,
UKRAINA – Perang Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut. Sejumlah
fasilitas umum, hingga fasilitas vital di Negara Ukraina sedikit demi sedikit
hancur akibat hantaman rudal-rudal yang dilepaskan oleh pasukan Rusia.
Akibat dari serangan rudal Rusia, infrastruktur penting
Ukraina hancur dan menyebabkan konsumsi listrik anjlok lebih dari 50% di
seluruh negeri, dengan situasi kerusakan sistem. Demikian disampaikan raksasa
energi Ukraina Ukrenergo mengumumkan keadaan darurat pada hari Jumat, 16
Desember 2022 di tengah laporan gelombang baru serangan rudal Rusia.
Peringatan serangan udara diumumkan ke seluruh Ukraina pada
Jumat pagi, ketika media lokal dan pihak berwenang melaporkan ledakan di
berbagai kota dan wilayah, termasuk di ibu kota, Kiev.
Walikota kota Kharkov, Ukraina timur, Igor Terekhov,
mengatakan, bahwa kerusakan infrastruktur "kolosal" telah ditimbulkan
oleh serangan tersebut. “Serangan itu terutama memengaruhi sistem energi,”
klaim pejabat itu dalam sebuah posting Telegram, dilansir dari laman rt.com,
Sabtu 17 Desember 2022.
Akun serupa diberikan oleh Walikota kota Krivoy Rog, Ukraina
selatan, Alexander Vikul, yang mengkonfirmasi beberapa serangan rudal di
wilayah itu. “Situs infrastruktur energi telah dihancurkan oleh serangan itu,”
kata Vikul dalam sebuah posting Telegram, tanpa mengungkapkan keadaan
sebenarnya.
Operator energi swasta terbesar di Ukraina, DTEK, juga
melaporkan serangan di salah satu situsnya, yang mengalami rusak parah dan
terputus dari jaringan listrik. S”itus tersebut telah berulang kali menjadi
sasaran serangan rudal sebelumnya,” kata perusahaan itu.
Klaim Berbeda
Agak bertolak belakang dengan laporan operator energi dan
otoritas local. Yang mana, otoritas local mengungkapkan militer Ukraina
mengklaim telah sangat berhasil menangkis serangan. Menurut angka resmi,
Ukraina telah mencegat sekitar 60 rudal dari 76 rudal yang diluncurkan Rusia.
Sejauh ini, militer Rusia tetap diam atas salvo (ungkapan
penyelamatan-red) tersebut dan belum memberikan laporannya tentang serangan
itu.
Dalam beberapa minggu terakhir, Rusia telah meningkatkan
serangan udaranya terhadap infrastruktur penting Ukraina, melalui serangan
rudal dan drone bunuh diri di seluruh negeri. Ini mengikuti peluncuran beberapa
operasi sabotase Kiev terhadap infrastruktur sipil di Rusia, termasuk
pengeboman Jembatan Krimea.
Serangan di jembatan itu mendapat sambutan luas dari rakyat
biasa Ukraina dan pejabat tinggi, dengan insiden yang disalahkan oleh Moskow
atas intelijen militer Kiev dan pendukung Baratnya.