Cheft Ragil, bersama dengan Senior External & Digital Communication Manager PT Unilever Indonesia, Tbk. Adisty Nilasari, saat berbagi resep khas nusantara bersama Kecap Bango. |
ENERGITRANSFORMASI,
JAKARTA – Duduk di sebuah rumah makan yang menjajakan makananan sejuta
umat, soto ayam, tertata sendok garpu yang ditempatkan dalam satu tempat,
garam, serta botol dengan isi yang terlihat berwarna gelap, yang masyarakat
awam kenali bernama kecap, ditemani dengan mangkok kecil yang berisi sambal,
sebagai bahan pelengkap para penikmat kuliner ini menikmati soto ayam yang
cenderung memiliki kuah berwarna kuning bening saat disajikan.
Soto lamongan, yang memiliki pencintanya dan cukup beragam
dari bermacam kalangan, memiliki tempat tersendiri bagi masyarakat urban di
tanah air, begitupun saat menikmatinya. Hidangan kecap, tak bisa dilepaskan di
lidah masyarakat tanah air dalam menikmatinya. Terlebih bagi mereka yang sudah
mengenal Kecap Bango, dan lagi-lagi rasa yang otentik saat bertemu dengan
lidah.
Dapat dikatakan Kecap Bango telah menjadi gaya hidup
masyarakat, bukan lagi hanya sekedar produk kecap yang diketahui di tanah air
ini cukup beragam produknya berada di pasaran.
Pernah seorang tukang sate mengungkapkan, bagaimana produk
satenya sangat berpengaruh dengan produk kecap sebagai salah satu bumbu wajib
dari hidangan yang sangat disukai oleh mantan presiden Amerika Serikat ini,
Barack Obama. Salah-salah memilih produk kecap, bumbu racikannya akan terasa
kurang nikmat, bahkan bisa dikatakan cenderung berasa agak pahit.
“Kalau kecapnya kurang bagus, bumbunya agak pahit,’ ujar
sang tukang saat redaksi berkesempatan menikmati dagangannya, dan diketahui
Kecap Bango jadi pilihannya.
Ungkapan sang penjual sate yang dijajakan secara keliling,
dikuatkan Chef Ragil Imam Wibowo. Dirinya mengungkapkan, bagaimana misi yang
diembannya untuk mengeksplorasi begitu banyak kuliner legendaris dan
mengakurasinya, memilih kuliner sate Rembiga dan Iga Sapi Bakar, yang salah
satu resepnya menggunakan kecap Bango dalam hidangannya.
“Keduanya memiliki ciri khas dan cita rasa yang istimewa dengan
keunikan bahan-bahan dan cara pengolahannya, sehingga patut untuk diperkenalkan
lebih luas lagi. Saya percaya, kedua resep yang kami angkat ini sangat bisa
diaplikasikan oleh home chefs, yaitu para ibu di rumah,” ujar Chefs Ragil,
dalam sebuah kesempatan.
Kuliner legendaris Iga Bakar Si Jangkung asal Bandung, Jawa Barat, racikan Cheft Ragil, yang menggunakan Kecap Bango sebagai pelengkap resepnya. |
Sate Rembiga adalah sajian khas Lombok, Nusa Tenggara Barat, terbuat dari potongan daging sapi yang dimarinasi dengan aneka bumbu dan rempah. Salah satu ciri khasnya adalah penggunaan terasi Lombok, yang membuat citarasanya begitu berbeda dengan sate lainnya. Di Festival Jajanan Bango (FJB) 2022, hidangan yang langsung disajikan oleh salah satu penjaja Sate Rembiga paling tersohor di Lombok, yaitu Sate Rembiga Ibu Sinnaseh ini selalu dipadati pengunjung karena kelezatannya, yang mana saus yang digunakan saat proses memasak untuk kuliner ini menggunakan Kecap Bango.
Selanjutnya Iga Sapi Bakar, hidangan andalan penjaja kuliner
legendaris Iga Bakar Si Jangkung asal Bandung, Jawa Barat yang juga menjadi
salah satu primadona di FJB 2022. Keunikan dari Iga
Sapi Bakar ini terletak pada paduan daging iga berbumbu dengan irisan bawang
merah, cabai rawit merah dan tomat merah, disajikan panas-panas di atas piring
cobek yang semakin memperkental sentuhan tradisionalnya. Rasa manis yang
berasal dari Kecap Bango dan pedasnya begitu segar dan membuat penikmatnya
ketagihan.
Kedua resep tersebut dibagikan Bango, teruntuk masyarakat
tanah air tidak perlu jauh-jauh pergi ke Lombok atau ke Bandung untuk menikmati
dua hidangan ini, karena bisa diolah sendiri di rumah.
Selain itu, dua hidangan ini juga secara spesifik dipilih
untuk menyambut momen tahun baru. Umumnya, keseruan pergantian tahun sangat
identik dengan kegiatan bakar-bakaran aneka jenis daging, sehingga kedua hidangan
bakaran yang legendaris ini bisa menjadi alternatif menarik untuk menghangatkan
momen kebersamaan di penghujung tahun, sekaligus memperkenalkan ragam kelezatan
hidangan otentik ke seluruh anggota keluarga ataupun kerabat.
“Kami harap kegiatan ini akan membangkitkan semangat para
ibu untuk terus mengeksplorasi, mencoba, dan menghidangkan aneka resep kuliner
legendaris ala FJB di rumah, sebagai bagian dari upaya bersama untuk
melestarikan kuliner nusantara dari generasi ke generasi,” tutup Adisty.
Kedua kuliner tersebut juga turut hadir di ajang FJB 2022 yang menyuguhkan aneka kelezatan kuliner otentik dari Sabang sampai Merauke, sebanyak 90 penjaja kuliner legendaris dari berbagai wilayah nusantara turut ambil bagian. 10 di antaranya merupakan penjaja kuliner yang dipilih langsung oleh masyarakat melalui gerakan #PejuangRasanyaIndonesia, dan 3 penjaja kuliner merupakan rekanan dari Tokopedia selaku mitra pelaksanaan FJB 2022.