Serah Terima Hibah Alat Laboratorium Solar PV dari Pemerintah Swiss
ENERGITRANSFORMASI – Peralatan Laboratorium Solar Fotovoltaik dari Pemerintah Swiss melalui proyek kerja sama Renewable Energy Skills Development (RESD) yang didanai oleh State Secretariat for Economic Affairs SECO resmi diterima oleh Indonesia, melalui Kementerian ESDM melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM.
Penandatanganan Berita Acara Serah Terima
(BAST) dilakukan oleh Martin Stottele selaku Pimpinan Proyek RESD dan Susetyo
Edi Prabowo selaku Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM
KEBTKE). Paket peralatan laboratorium terdiri dari peralatan solar PV portabel,
peralatan panel surya rooftop ground mount dan pole mount, beserta prasarana
pendukung lainnya.
Serah terima hibah ini dilakukan sebelum
penyelenggaraan Program Pelatihan Teknisi Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) yang akan dimulai pada tahun 2023 PPSDM KEBTKE guna menyiapkan tenaga
kerja di bidang solar PV di Indonesia. "PPSDM KEBTKE sebagai pusat
pelatihan energi baru, terbarukan dan konservasi energi berkomitmen untuk
mendukung program Pemerintah Indonesia menuju energi yang bersih dan
berkelanjutan, terutama dari aspek ketersediaan tenaga kerja yang kompeten
dengan kemampuan teknis sesuai kebutuhan industri," ujar Susetyo dalam
sambutannya, dilansir dari laman ESDM.
Sementara itu Martin Stottele, Pimpinan Proyek
RESD menyampaikan dukungannya bagi pengembangan sumber daya manusia transisi
energi. "Kami berharap agar peralatan laboratorium energi terbarukan di
PPSDM KEBTKE ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran peserta pelatihan
yang mengikuti Program Pelatihan Teknisi PLTS sehingga mampu mencetak bibit
yang unggul, berdaya saing, dan memenuhi kebutuhan tenaga yang kompeten dan
handal untuk industri energi terbarukan di Indonesia."
Selain PPSDM KEBTKE, lanjut Martin, proyek
RESD juga melibatkan empat Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas di bawah
Kementerian Ketenagakerjaan (BPVP Ambon, BPVP Banda Aceh, BPVP Lombok Timur,
dan BPVP Ternate).
Untuk diketahui, RESD adalah kerja sama
pembangunan antara Pemerintah Indonesia melalui BPSDM ESDM)dan Pemerintah Swiss
melalui State Secretariat for Economic Affairs SECO yang bertujuan untuk
menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang perencanaan, desain,
pembangunan dan pemasangan, inspeksi dan commissioning, supervisi,
pengoperasian dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),
pembangkit listrik hybrid surya diesel, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) melalui: (1) penciptaan program D4 spesialisasi energi terbarukan satu
tahun (semester 7 dan 8) di 5 politeknik percontohan di Indonesia; 2)
peluncuran program diklat energi terbarukan di 5 lembaga pelatihan kerja; dan
3) penguatan pertukaran informasi dan komunikasi di sektor energi terbarukan.
Proyek RESD berlangsung selama 5 tahun, sejak tahun 2020 hingga 2025 dan melibatkan Kementerian ESDM, Kementerian ESDM Republik Indonesia sebagai pemangku proyek dan juga kementerian/lembaga strategis lainnya termasuk Ditjen Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Ketenagakerjaan, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.