Ilustrasi eksplorasi migas di lepas pantai. (Dok: Pixabay)
ENERGITRANSFORMASI,
BANDA ACEH – Conrad Asia Energy Ltd, berencana akan mengeksplorasi wilayah
Aceh, dalam rangka pengeboran minyak dan gas (migas) di lepas pantai Barat
Selatan Aceh. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) Aceh Mahdinur, yang juga menyatakan nilai kedalaman eksplorasi
mencapai 0-1.500 meter.
"Iya kedalaman 0-1.500 meter yang akan di bor
(eksplorasi migas di lepas pantai barat selatan Aceh)," kata Mahdinur, di
Banda Aceh, Jumat, 9 November 2022, dilansir dari Antara.
Bukan tanpa sebab Conrad Asia Energy melakukan eksplorasi di
tanah air, yang mana Kementerian ESDM telah menetapkan Conrad Asia Energy
sebagai perusahaan pemenang lelang wilayah kerja penawaran langsung tahap I
tahun 2022.
Adapun tim penawaran Migas Aceh terdiri Ditjen Migas, Dinas
ESDM Aceh, BPMA dan civitas akademik.
Sebagai pemenang lelang tentu saja, Conrad Asia Energy segera
melakukan eksplorasi migas di wilayah kerja offshore north west Aceh/ONWA blok
Meulaboh Aceh Barat dan offshore south west Aceh/OSWA blok Aceh Singkil.
Mahdinur menjelaskan, adapun eksplorasi di Meulaboh nantinya
di lepas pantai barat Aceh seluas 9.182 Km2, kedalamannya 0-1.500 meter, dengan
estimasi sumber daya minyak 800 MMBO dan gas 4.8 TCF.
Dalam pekerjaan itu, kata Mahdinur, Conrad Asia Energy
berkomitmen memberikan signature bonus sebesar US$50 ribu, dengan komitmen
pasti untuk studi geologi dan geofisika pada tiga tahun pertama kontraknya.
"Serta mengakuisisi seismik 3D seluas 500 Km2 dan satu
sumur eksplorasi dengan total komitmen pasti sebesar US$15 juta," ujarnya.
Kemudian, lanjut Mahdinur, di lepas pantai barat selatan
Aceh, Singkil, seluas 10.700 Km2 dengan kedalaman 0-1.500 meter, untuk estimasi
sumber daya minyak di sana 1.4 BBO dan gas 8.6 TCF.
Pada lokasi ini, Conrad Asia Energy Ltd berkomitmen
memberikan signature bonus sebesar US$50 ribu dan melakukan komitmen pasti
untuk studi geologi dan geofisika tiga tahun pertama kontraknya.
"Dari ini mereka juga mengakuisisi seismik 3D seluas
500 Km2 dan satu sumur eksplorasi dengan total komitmen pasti juga sebesar
US$15 juta," katanya.
Mahdinur menyampaikan, setelah ditetapkan, Kementerian ESDM
memberikan waktu 60 hari kepada perusahaan untuk menyiapkan dan menandatangani
kontrak kerjasama langsung bersama Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).
"Sekarang masih terdapat pembahasan sedikit terkait
draf kontrak yang akan ditandatangani. Setelah dokumen selesai, mereka segera
menandatangani kontrak tersebut," pungkasnya.