Menteri PPN/Bappenas RI Suharso Monoarfa |
ETI.ID - Menteri menyampaikan proyek akselerasi pengembangan energi terbarukan dan konservasi energi, usai mengikuti Sidang Paripurna Dewan Energi Nasional di Istana Negara, Selasa (20/04/2021).
Proyek ini dilatarbelakangi oleh target porsi bauran energi terbarukan dalam bauran energi primer nasional mencapai 23 persen di tahun 2025. Namun, sampai dengan semester I tahun 2020, capaian porsi bauran energi terbarukan dalam bauran energi primer nasional baru mencapai 10,9 persen.
Sementara itu, potensi energi surya di Indonesia mencapai 419,3 GW. Sedangkan, pemanfaatan energi surya baru mencapai 10,2 GW sampai tahun 2019.
Suharso mengatakan, terdapat 3 dampak yang pemerintah harapkan dari proyek tersebut. Pertama, mengurangi ketergantungan pada energi fosil melalui penyediaan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Kedua, PLT ET memenuhi energi sesuai dengan ketersedian sumber energi ET lokal dan pengembangan ekonomi wilayah. Ketiga, menambah kontribusi sektor energi dalam pengurangan emisi GRK.
"Proyek-proyek pengembangan energi terbarukan antara lain pembangunan pembangkit energi terbarukan berdasarkan draft RUPTL, pembangunan RDF plant untuk energi. Pembangunan Bio-CNG plant untuk energi dan pembangunan PLTS atap di Gedung kementerian atau Lembaga," kata Menteri dalam keterangannya.
Dia melanjutkan, pertama pembangunan 364 PLT ET sebesar 6.352 megawatt, Pembangkit Listrik energi terbarukan non panas bumi status kesiapannya telah masuk RUPTL dan siap dibangun tahun 2021 hingga tahun 2024, sedangkan PLTP Sorik Merapi, PLTP Jaboi, PLTP Sokoria, PLTP Atadei dan PLTP Cibuni telah mendapatkan pendanaan dan siap untuk konstruksi.
Kedua pembangunan RDF plant untuk energi, 10 plant RDF di tahun 2021 dan 10 plant RDF di tahun 2022 yang berlokasi di Lombok, Bandung, Tuban, Purwakarta dan Karawang. Status kesiapannya telah masuk ke tahap konstruksi.
Ketiga, pembangunan Bio-CNG Plant di Mataram dan 3 tempat lainnya dalam proses identifikasi, status kesiapannya sedang dalam tahap penyusunan Feasibility study.
"Keempat, pembangunan PLTS atap di 70 gedung kementerian atau Lembaga di Jakarta dan sekitarnya, status kesiapannya masih diusulkan menjadi bagian dari green stimulus 2022 melalui PEN," pungkasnya.